IED MUBARAK
22 Wednesday Aug 2012
Posted Info
in22 Wednesday Aug 2012
Posted Info
in22 Wednesday Aug 2012
Posted Info
inMedan-Mubarak’s Mosque, (20/08), Sekitar pukul 14.30, langit-langit di kota Medan mulai membuka, dan pelan-pelan cahaya matahari turun setelah setengah hari turun hujan. Disalah satu sudut di kota Medan, Rombongan Jama’ah Ahmadiyah Medan yang terdiri dari Mln.Murtiyono YI (Mubwil), Mln. Abdus Satar (Mblg. Brastagi), Hanifan Ahmad (Nazim Wilayah), Ir. Mahmuddin (Ketua Jama’ah Medan), Fahim Ahmad (Qaid Majlis), Bp.Iqbal (Ketua Bekasi/Amirda Bekasi), Nella Fariyanti (Ketua LI), Anis Thahiratun Nisa (Bendahara LI), Seruni (Sekum LI), Avi, Hafizah, tiga Athfal dan satu orang abna putra Bapak Mubwil, bertolak dari Masjid Mubarak Medan untuk menghadiri satu pertemuan open house Plt.Gubsu Gatot Pujo Nugroho. Dengan memesan dua taxi rombongan meluncur ke rumah Jabatan Gupsu Gubernur Sumatera Utara yang bertempat di Jalan Jend.Soedirman.
Acara ini merupakan tindak lanjut dari agenda rabtah Jamaah Ahmadiyah Medan yang sebelumya juga kita menghadiri buka bersama, Tausiyah dan sholat Maghrib bersama yang di adakan di rumah Jabatan Plt.Gubernur Sumut (Gupsu) (06/08). Semua acara di serahkan sepenuhnya kepada kita, tempat dan hidangan pembuka ditanggung oleh tuan rumah.
Sesampainya di tempat, tanpa basa-basi rombongan langsung menuju ke halaman dimana acara di selenggarakan. Mubwil dan rombogan langsung dipersilahkan menikmati hidangan yang ada. Makanan yang ada cukup bervariasi, dari sop ayam, rendang, aneka macam buah-buahan, Martabak India, Roti Cane, kari dengan Chef Orang India, hingga kebab turki. Untuk minumannya pun berbagai macam juice sampai dengan Ice Cream Walls, adapun buah-buahannya ada jeruk; kelengkeng hingga blue berry. Singkatnya hidangan di acara tersebut tidak akan mengecewakan. Suasana cukup akrap antara tamu yang hadir. Beberapa tamu-tamu pun menyumbang lagu untuk menghangatkan acara Open House dengan Plt.Gupsu. Hadir juga dalam acara tersebut Sutan Bhatoegana yang katanya menyatakan siap maju pada Pilgub Sumut 2013 mendatang. Di beberapa baris dari tamu yang hadir juga terdengar suara ricuh. Diantara mereka ada yang berteriak “kalau tidak di kasih THR jangan pilih Gatot…”. Itulah beberapa gambaran suasana Open House Plt Gubsu.
Setelah menikmati hidangan, Bp Mubwil mengajak rombongan untuk silaturrahim dengan Plt.Gupsu Gatot Pujo Nugroho. Nampak Plt.Gupsu berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut rombongan dan menanyakan rombongan dari mana. Kemudian Bp Mubwil pun memperkenalkan diri mewakili rombongan dari Jamaah Ahmadiyah Medan. Lalu Plt. Gupsu sangat kaget dengan perkenalan tersebut dan mengatakan ahlan-ahlan lalu keduanya bersalaman dan berpelukan. Plt. Gupsu juga mempertanyakan beberapa hal kepada Bp Mubwil salah satunya “Ahmadiyah kemarin lebaran (Versi peerintah 19/08) atau sekarang lebaran (yaitu lebaran ke dua 20/08)?” dan bp Mubwil pun menjawab dengan penuh antusias bahwa “Ahmadiyah mengikuti keputusan Pemerintah.” Setelah beberapa menit berbincang Mubwil dan rombongan mengucapkan Selamat IEDUL FITRI, terimakasih atas undangan dan hidangan serta di tutup dengan berfoto bersama. Setelah itu Mubwil dan rombongan pun undur diri dengan ucapan salam kepada Plt Gupsu. (FA)
15 Wednesday Aug 2012
Posted Sosbud
inTags
Medan, Mubarak Mosque- (13/08) Tim Humanity First (HF) mengadakan pengkhidmatan sosial untuk korban sosial Etnis Rohingya-Myanmar yang ada di Camp Pengungsi Padang Bulan Medan. Setelah mengadakan komunikasi dengan Tim HF Nasional di Jakarta, maka tanpa berfikir panjang kami mulai prepare beberap kebutuhan dengan anggaran yang ada. Mulai dari pembuatan aksesoris id, stiker, kaos, dan spanduk hingga pembelian bahan utama bantuan yang meliputi: (Gula, Beras, Sarden, Tepung Atta, terigu, Minyak Goreng, Indomie, Kacang Kuda, Susu Kental manis, Teh, Biscuite, Margarin, Agar-agar dan bahan perlengkapan lainnya). Maka dengan menggunakan mobil Xenia yang di berikan oleh salah seorang anggota cukup untuk mengangkut bahan bantuan.
Prepare bahan bantuan ini di siapkan sehari penuh setelah kami selesai belanja, sekitar pukul 16.00 WIB ba’da sholat Ashar kami langsung menuju lokasi.
Kami pun cukup was-was apakah bahan bantuan dapat terdistribusikan sebelum sholat maghrib atau kami terpaksa buka di jalan? Hal ini cukup beralasan dimana menjelang lebaran ini jalan di kota Meda sudah sangat padata dan macet. Akhirnya kami putuskan untuk lewat pinggir kota yaitu Ringroad. Meski sedikit memutari kota paling tidak jalanan tidak macet. Namun benar saja, sampai di daerah Setia Budi kami pun akhirnya memilih buka di jalan setelah kami lihat jam di tanga sudah menunjuk pukul 18.15 WIB. Kami dengan rombongan berhenti di sebuah kedai APJ (Ayam Penyet Jakarta) di depan Universitas Sumatera Utara (USU). Baru setelah berbuka kami pun langsung meluncur ke lokasi. Di lokasi Qaid Wilayah Khudam Miswanto telah menunggu dengan 3 oraag kawan dari ASB Aliansi SUmut Bersatu.
Berikut berita bergambar pengkhidmatan sosial TIM HUMANITY FIRS (HF) Medan, di camp Pengungsi Rohingya-Padang Bulan Medan. Mereka terdata secara cacah jiwa ada 42 orang, dan masih ada beberapa lagi yaitu di hotel pelangi, Sentabi, Top In, dan penjara Imigrasi Belawan. Perjalanan mereka terhitung cukup lama dalam mencari suaka, setelahnya sebelum sampai di Indonesia sekitar tahun 80 an mereka mencari suaka di Banglades-Thailand, Malaysia dan terakhir sudah ada 2-3 tahun bermukim di Indonesia.
Dari Malaysia mereka hannya menaiki perahu sayur untuk dapat menyeberang ke Indonesia.
Para pengungsi nampak gembira sekali menyambut kedatangn Tim Humanity First. Segera, tanpa di komando mereka ikut menurun-nurunkan bahan bantuan, sambil sesekali terdengar percakapan antara mereka dengan bahasa Daerah mereka yang bercampur, anatara ingris, Melayu, India dan Urdu.
Sebagai simbolik penyerahan bantuan dari Tim HF di wakili oleh Penanggung Jawab Tim Mln.Murtiyono Yusuf Ismail dan penerima adalah salah seorang dari Rohingya Ustad Ahmad Ihsan. Tentunya hal ini sangan membahagiakan sekali bagi Pengungsi Rohingya. Pasalnya hari Raya IEDUL FITRI sudah di ujung mata, dan sudah barang tentu kebutuhan-kebutuhan dalam menyambut puasa sangat di butuhkan. Maka dengan adanya bantuan dari TIM HF ini dapat menambah kebahagiaan dalam menghadapi IEDUL FITRI. Setidaknya inilah yang dirasa oleh Abu Ahmad ketua dari pengungsi Rohingya-Padang Bulan, Medan.
Atas nama Pengungsi Rohingya Abu Ahmad juga menyampaikan keluh kesahnya kenapa proses suaka untuk suku Rohingya ini paling lama di banding dengan suku atau bangsa lain yang ada di Indonesia ini? Lebih jauh dia berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan tempat tinggal bagi mereka. Di Medan mereka merasa cukup aman nyaman, semua orang bisa hidup damai di sini. Tidak menyoal masalah agama dan suku. (M.Sufi)
13 Monday Aug 2012
Posted Info
inAliansi Sumut Bersatu (ASB) sebuah LSM yang concern terhadap penguatan penghormatan, pengakuan, perlindungan, dan pemenuhan Hak Atas Keberagaman. Berdasarkan pemantauan, ASB menemukan banyaknya berita – berita di media baik cetak maupun elektronik yang mendukung menguatnya peristiwa intoleransi.
Kondisi tersebut, mendorong ASB melakukan kegiatan Pelatihan Jurnalis dengan tema “Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan dalam Media,” yang diselenggarakan pada tanggal 13 – 14 Juli 2012 diHotel Horison Berastagi, Sumatera Utara.
Pelatihan terbatas ini diikuti oleh 26 orang peserta yang terdiri dari pemuda lintas agama, mahasiswa, dan aktivis muda. Atas undangan dari ASB, Jemaat SUMUT Wilayah Barat mengirimkan satu orang perwakilannya.
Untuk materi, sesi pertama disampaikan oleh Veryanto Sitohang, Direktur ASB tentang maksud dan tujuan diadakanya pelatihan jurnalistik ini, diharapkan para peserta bisa menjadi junalis-jurnalis handal yang mampu menyuarakan pentingnya nilai-nila toleransi dalam masyarakat.
Sesi kedua disampaikan oleh Trully Okto Purba, redaktur Harian Tribun Medan menyampaikan materi tentang “Menggunakan Citizen journalism sebagai alat advokasi.” Hal ini bisa dimanfatkan oleh para aktifis untuk mengkampanyekan misi-misi mereka.
Dan sesi terakhir diisi oleh J. Anto seorang penulis yang cukup terkenal, memaparkan tentang kaidah-kaidah penulisan opini di media cetak. Yang menarik dari pemaparannya, ia mengunakan sebuah tulisan opini yang dimuat salah satu media yang isinya memberatkan Jemaat. Ia menjelaskan bahwa betapa berbahayanya tulisan tersebut karena menggiring pembaca kepada pemahaman keliru dan berat sebelah terhadap Jemaat Ahmadiyah.
Diakhir sesinya J. Anto menugaskan para peserta untuk membuat sebuah tulisan opini dengan berbagai macam tema diantaranya tentang Jemaat Ahmadiyah. Dalam pelatihan tersebut memang para pemateri banyak menyampaikan kasus-kasus yang menimpa Jemaat dan juga dipertanyakan oleh para peserta. (MADj)
13 Monday Aug 2012
Posted Info
inPada hari Jum’at (10/12) saya berkesempatan menghadiri undangan buka bersama dari Aliansi Sumut Bersatu (ASB), sebuah ornop yang konsern terhadap penguatan penghormatan, pengakuan, perlindungan dan pemenuhan Hak Atas Keberagaman. Acara berbuka yang sederhana itu diselenggarakan di sebuah restoran di kawasan Medan Baru.
Menariknya, acara buka bersama itu didahului dengan penayangan film Romi dan Yuli dari Cikesik dan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi. Film itu menceritakan tentang sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi ternyata hubungan cinta mereka tidak disetujui oleh kedua orang tua masing-masing.
Pasal ketidaksetujuan orang tua mereka karena mereka berlainan keyakinan agama, mereka sama-sama muslim tapi ternyata yang laki-laki muslim Ahmadiyah sementara yang wanita muslim umum. Hal itulah yang kemudian menyebabkan ayah si gadis murka. Kisah cinta mereka yang indah menjadi terlarang dan dipenuhi oleh duka lara.
Meskipun cerita film itu sebagian besarnya fiksi tetapi sebenarnya banyak pelajaran yang bisa dipetik. Di zaman yang katanya canggih saat ini kisah-kisah sedih semacam itu senantiasa ada disebabkan kurangnya informasi dan salah paham duka lara itu terjadi.
Diskusi berjalan dengan baik yang membahas soal film tersebut seputar persoalan-persoalan pluralisme yang benar-benar terjadi di tengah masyarakat. Kadang kita memang kurang menyadari bahwa kerukunan merupakan aset berharga untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Tidak terasa sekitar tiga jam dilewati buka puasa pun tiba, tidak hanya muslim, perserta yang non muslim pun turut menyantap hidangan berbuka. Dalam suasana akrab dan cair semua peserta nampaknya menikmati suasana Ramadan yang penuh rahmat.
(*/tribun-medan.com)