Tags
Athfal Medan, Film, malam athfal, mangkal, masjid mubarak, Mubwil, pedagang kaki lima, pengajian, pohon, Sholat, subuh, tahajjud, wikari amal
Medan (Mubarak), Fajar mulai menyingsing,udara sejuk sangat terasa di hidung kami. Masjid Mubarak Medan tampak di penuhi oleh Jamaah yang telah selesai melaksanakan sholat Subuh. (23/10). Tidak seperti biasanya subuh kali ini banyak diantara jamaahnya adalah athfal. Mereka rupanya athfal Medan yang sedang menjalankan program kegiatan malam athfal. Setelah semalam mereka melalui rangkaian pengajian dan menonton film, paginya mereka seperti biasa dibangunkan untuk melakukan sholat tahajjud berjamaah sebagai latihan bagi jiwa kerohanian mereka. Pukul 04.15 wib, mereka memulai sholat tahajjud. Dengan seorang imam Bp Mahmuddin Nazim Wilayah Ansharullah Sumutwilbar, sebelas rekaat mereka lakukan sudah teritung witir tiga rekaat. Dengan khusuk mereka menjalankan ibadah tahajjud. Sholat tahajjud pun selesai, sekitar 10 menit setelah itu berkumandanglah adzan subuh. Baru para jamaah berdatangan yang tidak sempat mengikuti program tahajjud berjamaah seminggu sekali tersebut. Dengan di imami oleh Bp Mubwil, sholat subuh pun dilaksanakan. Tanpa menyia-nyiakan waktu, setelah sholat subuh dan dars subuh, dengan di motori oleh koordinatoe athfal Fahrizal/Bang Dede anak-anak athfal biasa memangilnya, mereka langsung melakukan kegiatan berikutnya yakni wikari amal (gotong royong). Wikari amal ini di fokuskan pada penebangan pohon yang sudah dirasa mengganggu sekali kaber listrik dan jaringan telepon. Yang terpenting karena seringnya pedagang kaki lima mangkal persis di depan masjid juga merupakan satu alasan kenapa pohon di tebang. Hal ini agar dirasa tidak terlalu teduh sehingga tidak di pilih menjadi lokasi mangkal para pedagang kaki lima yang mangkal persis di depan pagar dan pintu masjid serta rumah missi.
Alhamdulillah setelah di bersihkannya semua tampak rapi dan terang. Semoga kedepan kebersihan lingkungan di sekitar masjid Mubarak dapat terus di jaga oleh para genarasi Jemaat. Karena lokasi dengan luas 7000 m2 yang di wariskan para awalin ini masih belum termanfaatkan secara maksimal. Jadi masih banyak tanah kosong yang prospek dimana jika tidak terus di jaga maka akan mulai tumbuh ilalang hingga tampak sekali berserakan oleh semak belukar. Sufi